Pemahaman Dasar Tentang Hypnosis (Bag.1)
Apakah hypnosis itu? Sebelum kita kupas pemahaman tentang hypnosis, kita harus paham dulu istilahnya.
Hypnosis = ilmunya
Hypnotist = orang yang menguasai ilmu hypnosis
Ilmu Hypnosis adalah ilmu yang ilmiah, berhubungan dengan cara kerja pikiran. Tidak berhubungan dengan klenik, kekuatan ghaib, jin, dan sejenisnya. Maka untuk memahami hypnosis ini, kita harus paham dulu cara kerja pikiran. Pikiran dibagi menjadi 2:
– pikiran sadar, berada di belahan otak kiri
– pikiran bawah sadar, berada di belahan otak kanan
Diantara pikiran sadar dan bawah sadar dipisahkan oleh bagian yang disebut Critical Area. Semua pengalaman masa lalu dalam kehidupan manusia akan membentuk memori yang tersimpan di pikiran bawah sadar manusia, memori ini akan menciptakan Belief System & Self Image. Belief system akan menjadi standart kebenaran yang dimiliki manusia, self image akan berpengaruh terhadap seseorang dalam mempersepsikan dirinya.
Contoh belief system : mulai hal kecil seperti nama benda sampai pada hal-hal besar seperti keyakinan agama. Masyarakat Surabaya tentu tau makanan yang namanya “ote-ote”. Di Malang disebut “weci”. Di Yogyakarta disebut “bakwan”. Sementara di Malang yang namanya Bakwan itu Bakso. Itulah belief system.
Belief system tercipta dari pengalaman hidup manusia, ketika manusia-manusia itu berkumpul dalam komunitas mereka menciptakan budaya. Budaya ini juga belief system, sesuatu yang diyakini di masyarakat atau kelompok tertentu yang belum tentu keyakinan itu berlaku di kelompok masyarakat lain. Manusia lahir bagai kertas putih polos, yang menulis diatasnya adalah orang tua dan lingkungannya. Ada gurunya, temannya, saudaranya, dll. Terciptalah belief system itu dalam dirinya. Contoh yang lebih besar lagi adalah agama. Kenapa kita memilih agama kita yang sekarang? Awalnya berasal dari orang tua yang mengenalkan itu, selebihnya baru diyakini lebih dalam dan lebih kuat setelah kita belajar kitab-kitabnya, ajaran-ajarannya.
Contoh self image: “Saya adalah orang yang pemarah” / “Saya adalah orang penyabar” / “Saya cantik” / “Saya tidak cantik” dan seterusnya. Contoh lain, beberapa waktu yang lalu saya mengisi seminar “Hypno Beauty” di Fakultas Kedokteran Unibraw Malang. Di hadapan sekitar 400 audience saya bertanya sampling terkait definisi “cantik” menurut peserta. Beda-beda jawabnya, ada yang jawab: “Cantik itu jika kulitnya putih”, “Cantik itu jika dipandang menyenangkan”, “Cantik itu hitam manis”, “Cantik itu bila bisa berperilaku baik pada orang lain”
Nah, yang seringkali jadi masalah dalam hidup manusia adalah belief system dan self image yang dimilikinya itu bertentangan dengan apa yang menjadi tujuan hidupnya, sehingga hidupnya jauh dari kebahagian. Untuk itu, agar hidup selaras maka harus ada perubahan atas belief system dan self image yang bertentangan dengan tujuan hidup tadi. Inilah yang jadi masalah. Untuk berubah itu tidak mudah. Kenapa tidak mudah? Karena belief system dan self image yang tersimpan di pikiran bawah sadar dilindungi oleh Critical Area. Critical Area berperan sebagai filter. Selama critical area masih aktif, maka akan sangat sulit merubah belief system dan self image.
Sekarang kita tahu kenapa orang sulit berubah? Sulit dinasehati? Angel dikandani. Karena semua terjadi disaat critical area dalam keadaan aktif dan sangat kuat.
Disinilah peran dari Hypnosis. Jadi definisi dari Hypnosis adalah penembusan critical area disertai dengan sugesti. Tugas dari proses hypnosis adalah melemahkan critical area. Setelah lemah dimasuki sugesti. Sugesti inilah yang berperan untuk merubah belief system dan self image. Dengan demikian dapat saya tarik sebuah kesimpulan awal bahwa tujuan dari hypnosis adalah merubah belief system & self image dengan cara melemahkan critical area di pikiran manusia.
Dengan adanya tujuan tersebut, maka dikembangkanlah fungsi hypnosis ini untuk berbagai kepentingan yang tujuannya sebenarnya adalah memudahkan sebuah proses perubahan. Itu yang menjelaskan kenapa dengan hypnosis phobia, trauma, kecemasan, dll bisa disembuhkan. Karena memang tujuannya pada perubahan.
Jika digunakan untuk selling, maka prinsipnya “Lemahkan critical area calon pembeli, lalu masuki sugesti, terus closing”. Jika digunakan untuk teaching prinsipnya “Lemahkan critical area siswa, lalu masuki pelajaran”. Begitu pula untuk fungsi2 lainnya.
Lalu bagaimana cara melemahkan critical area sehingga membuat perubahan yang cukup mudah pada diri seseorang. Bagaimana dengan fenomena pertunjukan hypnotist seperti yang dilihat di televisi. Atau proses kejahatan hypnotist yang sering kita dengar. Bagaimana penjelasannya?
Akan dibahas pada artikel berikutnya Belief System & Kekuatan Perubahan Manusia (Pemahaman Dasar Hypnosis Bag.2)
Materi ini telah disampaikan pada kuliah online group Whatsapp tgl 14 April 2017. Jika Anda berminat belajar NLP & Hypnosis ikuti kelas online dengan fasilitator dari team trainer Indonesia Life InstituteTM yang sudah bersertifikasi. GRATIS silahkan gabung di sini.
1 Response
[…] materi sebelumnya mudah-mudahan para sahabat sudah mulai paham bahwa Hypnosis adalah ilmu yang ilmiah dan tidak ada […]