Membuang Sampah Pikiran
Apa itu sampah pikiran? Ada yang tahu?
Sampah adalah sesuatu yang seharusnya dibuang, bukankah kalo kita punya sampah di rumah setiap hari kita buang? Bayangkan jika sampah itu tiap hari kita timbun di rumah, lalu tidak kita buang, apa yang akan terjadi dalam rumah kita? Tentu saja bau busuk, kotor, menjijikkan, banyak serangga dan tikus, dan seterusnya Anda bisa bayangkan sendiri. Nah, sekarang ilustrasikan sampah-sampah itu ada di pikiran kita, pikiran ibaratkan sebagai rumahnya. Apa yang bakal terjadi jika pikiran kita dipenuhi dengan sampah? Sampah yang dimaksud adalah sesuatu yang berasal dari kejadian yang kita alami setiap hari, yang seharusnya tidak perlu dipikirkan lebih lanjut, namun masih terus kita simpan bahkan masih kita respon berulang-ulang secara negatif. Akibatnya membuat reaksi emosi negatif yang pada akhirnya berpengaruh pada kesehatan mental dan fisik kita.
Misalnya:
- Kebencian, mungkin awalnya hanya rasa tidak suka, karena disimpan terus di pikiran, direspon negatif terus reaksinya, maka timbullah kebencian pada orang lain.
- Cara registrasi avast free Jadi pro 2050
- Kecemasan, ketakutan, sakit hati, iri, dengki, dendam awalnya berasal dari kejadian yang direspon negatif secara terus menerus, dipupuk, yang akhirnya tersimpan sebagai sampah-sampah pikiran.
- Ketika kita menggosip, menceritakan keburukan orang lain, menghujat orang lain, membanding2kan hidup kita dengan orang lain, dll.
Itu diantara contoh aktivitas yang disebut “MEMUPUK” tumbuhnya sampah pikiran dan emosi.
Kebiasaan merespon secara reaktif sesuatu yang seharusnya ditanggapi wajar-wajar saja, itu juga salah satu pemicu menumpuknya sampah-sampah pikiran. Ada kata-kata kurang enak, direspon. Ada teman senyumnya kurang pas, juga direspon. Ada orang matanya melotot pun, direspon. Dan seterusnya.
Sebenarnya sah-sah saja kita merespon dunia luar setiap saat karena memang kita hidup pasti mengalami kejadian- kejadian yang sudah pasti mau tidak mau akan membuat kita merespon. Yang terpenting adalah arah respon kita. Kemampuan kita dalam memberi arti dalam setiap kejadian yang kita alami dalam hidup ini akan menentukan arah respon kita. Jika setiap stimulus kita maknai negatif maka jangan salahkan jika respon yang muncul akan negatif dan menjadi tumpukan sampah pikiran dan emosi.
Saya punya klien yang begitu marah dan stresnya beliau hanya karena ketika menyetir mobil ada yang menyalip dan memotong jalannya. Sesuatu yang sederhana dan tidak perlu direspon secara reaktif tapi direspon dan dimaknai negatif dalam pikirannya. Maka jadilah reaksi emosi negatif pula.
Bayangkan jika hal-hal kecil seperti itu banyak terjadi dan terus direspon negatif dan terus berlanjut. Apa pikiran kita tidak penuh? Dan penuh dengan apa?
Salah satu indikator orang yang pikirannya penuh sampah “hatinya tidak tenang dan sering cemas” pada hal-hal yang sejatinya diciptakan oleh pikirannya sendiri. Jika dibiarkan terus menerus maka kesehatan mental dan fisik akan terganggu.
Pikiran dan tubuh adalah satu sistem. Apa yang kita ciptakan dalam pikiran kita akan direspon oleh tubuh kita.
Salah satu teknik yang sering saya ajarkan pada klien terapi untuk membuang sampah-sampah pikiran:
- Menjelang tidur posisikan tubuh terlentang
- Regangkan semua otot, rileks kan tubuh
- Pejamkan mata
- Atur nafas, sadari setiap tarikan dan hembusan nafas sebagai sebuah kendaraan yang mengantarkan kita lebih rileks
- Niatkan diri untuk mencapai ketenangan dan kedamaian hati, mintakan izin dan ridho Allah agar bisa tercapai
- Masuk ke dalam diri kita, jujur pada diri sendiri “apa perasaan yang masih mengganjal hari itu”, putar peristiwa yang menyebabkannya dalam pikiran kita
- Pada saat memutar peristiwa tersebut, katakan dalam hati “apapun yang aku alami hari ini sudah diizinkan Allah terjadi padaku, aku mengikhlaskannya, aku memaafkannya, dan aku melepaskannya. Setelah kalimat itu, Anda lanjutkan dengan kalimat Doa juga boleh, malah lebih bagus.
- Lakukan berulang-ulang sampai perasaan Anda merasa lebih baik
- Ulangi lagi untuk peristiwa-peristiwa lainnya
- Tutup dengan ucapan syukur kepada Allah atas semua ketenangan dan kedamaian hati itu
Sahabat, ini semua tentang hidup kita, bukan hidup orang lain. Ketenangan, kedamaian pikiran dan hati kita bukan ditentukan oleh orang lain. Kita sendiri yang bertanggungjawab untuk menciptakannya. Maka mari kita belajar untuk merespon dan memaknai semua kejadian yang terjadi pada diri kita dengan lebih baik dan lebih bijak. Jangan membandingkan hidup Anda dengan orang lain, masing-masing orang memiliki ujian sendiri yang telah diukur sesuai kemampuannya oleh Allah.
Jangan memaksakan diri mengendalikan hal-hal yang berada diluar kendali Anda, dan hal yang diluar kendali Anda adalah apa yang ada diluar diri Anda. Yang bisa kita lakukan adalah mengendalikan diri sendiri, kita tidak bisa memaksa orang lain agar selalu berbuat baik pada kita. Jangan memaksa diri Anda untuk selalu sempurna, tidak ada satu orang pun yang sempurna, semua ada kelebihan dan kekurangannya. Jangan membuang waktu Anda yang berharga hanya untuk menggosip. Itu aktivitas yang sia-sia. Keluarkanlah kalimat lebih bermanfaat dari mulut kita.
Bermimpilah saat Anda bangun (bukan saat tertidur). Impian dan harapan yang benar harus disertai daya juang (ikhtiar) dan kepasrahan kepada Allah (tawakal). Jangan terjebak janji2 indah yang instant. Tidak ada sesuatu yang instant. Semua ada prosesnya, ada ikhtiarnya, perkara hasil itu urusan Allah. Buang rasa iri dan dengki, itu menghabiskan energi. Kita sudah memiliki semua yang kita butuhkan. Jika ingin lebih baik, belajarlah pada dia yang lebih sukses, bukan iri dan dengki padanya. Lupakan masa lalu yang kelam. Jangan mengungkit kesalahan yang sudah berlalu. Itu menggangu masa kini dan masa depan kita. Masa lalu cukup ambil pelajaran hikmahnya. Juga jangan mengungkit keburukan masa lalu orang lain, siapa tahu sekarang dia lebih mulia dari kita.
Buang benci dan dendam. Jangan membenci siapapun, siapa tahu orang yang kita benci ternyata lebih mulia dari kita dihadapan Allah dan suatu ketika menjadi jalan kebaikan dari Allah untuk kita dan orang-orang yang kita cintai. Belajarlah menerima perbedaan pendapat, tidak semua orang sama dengan kita. Masing-masing punya tanggung jawab sendiri di hadapan Allah.
Fokuslah pada kehidupan yang lebih manfaat untuk orang-orang yang kita cintai, orang-orang yang dihadirkan oleh Allah di kehidupan yang tak pernah kita minta. Buatlah kemanfaatan untuk anak-anak yatim piatu yang tak pernah berharap kehilangan orang tua mereka dalam kehidupan ini. Allah menciptakan mereka untuk kita sayangi, menunggu uluran tangan kita. Begitu seterusnya, ambil semua kesempatan untuk mengambil peran positif yang akan menjadikan kehidupan kita lebih dekat dengan Ridho-Nya.
Dan terakhir di Sesi ini, “Jangan pernah tinggalkan Allah dalam setiap aktivitas hidup kita, dimanapun & apapun keadaan kita“.
Semoga betmanfaat. Salam Sukses-Bahagia-Aamiin.
()
Jika para sahabat ingin belajar lebih mAndalam teknik-teknik pemberdayaan diri untuk mencapai kualitas hidup melalui pengendalian pikiran dan emosi silahkan manfaatkan dan ikuti pelatihan-pelatihan dari Indonesia Life InstituteTM bisa lihat jadwalnya di sini.
Materi ini telah disampaikan pada kuliah online group Whatsapp tgl 28 Mei 2017. Jika Anda berminat belajar NLP & Hypnosis ikuti kelas online dengan fasilitator dari team trainer Indonesia Life InstituteTM yang sudah bersertifikasi. GRATIS silahkan gabung di sini.
Hal bisa di lakukan oleh siap org namun krn ketidak tauan sj mereka tdk lakukan, trims p Jk
Pencerahan yang berlaku sepanjang masa..
Terima kasih.