Kejahatan Hypnosis Bermodus Sales dan Cara Menghindarinya
Adakah disni yang merasa pernah memgalami kejahatan hypnosis? Bagi rekan-rekan yang pernah mengalami kejahatan hypnosis, apakah benar-benar mengalami kejahatan hypnosis atau hanya merasa mengalami karena asumsi kebanyakan media tentang hypnosis?
Beberapa kali saya nonton berita di televisi terkait kejahatan hypnosis dimana korban awalnya ditawari untuk membeli barang-barang tertentu kemudian (katanya) korban mau mengeluarkan uang dalam junlah besar dalam keadaan tidak sadar. Barusan baca-baca status teman di fb pun menceritakan hal yang mirip. Dengan menggebu-gebunya ia menceritakan kronologinya dan menyatakan bahwa ia KENA KEJAHATAN HYPNOSIS. Dan kemudian status tersebut banjir komentar yang mengamini bahwa kejadian tersebut akibat dia dihipnotis.
Benarkah kejahatan hypnosis itu ada? Lalu bagaimana cara menghadapinya?
Hal yang perlu diluruskan terlebih dahulu adalah memahami prinsip hypnosis. Hypnosis adalah sebuah keilmuan yang mempelajari bagaimana alam bawah sadar manusia. Mulai dari bagaimana informasi bisa masuk ke otak sampai informasi tersebut disimpan secara temporary maupun permanen. Dan ilmu ini 100% ilmiah. NO MYSTIC NO MAGIC. Tanpa ritual pake kembang-kembangan apalagi sembur-sembur si korban. Sekali lagi ilmu ini 100% ILMIAH DAN BERMANFAAT. Buktinya keilmuan ini masuk dalam kurikulum di fakultas-fakultas psikologi. Kalau tidak ilmiah tidak mungkin kan masuk kurikulum.
Kedua yang perlu diluruskan adalah membedakan keilmuan dan pelaku (oknum). Ilmu fisika adalah ilmu baik. Tapi kalau dipakai untuk merakit bom, apakah benar ilmu fisikanya yang disalahkan? Gara-gara ada ilmu fisika sekarang jadi banyak teror bom. Gak juga kan? Tergantung siapa dan untuk apa ilmu tersebut dimanfaatkan. Ilmu matematika juga ilmu baik kan? Kemudian kalau dipakai untuk hitung-hitungan korupsi, apa iya ilmu matematika yang disalahkan? Gara-gara ada ilmu matematika sekarang jadi banyak koruptor dan rakyat jadi sengsar. Gak juga kan? Nah sama halnya dengan ilmu hypnosis. Seringkali masyarakat awam mengkaitkan hypnosis dengan gendam, penipuan, buka-buka aib seperti acara TV, dipermalukan, dan lain sebagainya. Lets open our eyes. Ilmu hypnosis itu manfaatnya jauh lebih besar daripada hal-hal hoax diatas lho.
Ketiga yang perlu diluruskan adalah proses hypnosis tidak bisa terjadi tanpa persetujuan si korban. Jadi tidak mungkin kemudian hanya dengan ditepuk pundaknya dan “tidur”, si korban jadi tidak sadar, linglung, jadi zombie, jadi vampir. Nooo… Butuh persetujuan si korban untuk mau “tidur” dan dihypnosis secara formal. Bagi yang sudah pernah merasakan dihypnosis yang betulan pasti tau. Tapi bagi yang “merasa” pernah dihypnosis di mall oleh sales panci atau sales mobil, itu mah saking kepingin beli panci atau mobil aja.. hehehe…
Keempat adalah bahwa hypnosis ada 2. Yaitu hypnosis formal, dimana “korban” harus berada dalam kondisi deep trance atau biasa disebut tidur baru kemudian diberi sugesti. Hypnosis formal ini biasanya untuk keperluan stage hypnosis atau hypnotherapy. Selain itu ada hypnosis nonformal dimana “si korban” tidak perlu tidur untuk bisa dimasuki sugesti. Polanya adalah komunikasi yang bisa mengarahkan “si korban” supaya melakukan yang dimaksudkan “pelaku”. Hypnosis nonformal ini bisa diaplikasikan dalam banyaaaakkk hal termasuk hypnoselling, hypnoteaching, hypnoparenting, dan hypnotipu (emang ada ya?😆)
Nah kejadian yang dialami beberapa orang di mall yang mengaku ditawari barang kemudian mau-maunya mengeluarkan uang dalam jumlah besar dalam keadaan tidak sadar bisa jadi adalah jenis hypnosis nonformal. Sehingga kalau boleh saya berasumsi, kronologinya adalah pelaku menawarkan barang-barang elektronik kepada korban. Dengan kemampuan hypnocommunication, maka si pelaku berhasil memasukkan informasi ke alam bawah sadar korban bahwa korban butuh barang tersebut tanpa perlu sikorban meneliti dulu sebenarnya yang ditawarkan ini barang apa sih? Berkualitas kah? Harganya sebanding kah. Dan akhirnya diclosing dan dibayar. Sampai di rumah, korban baru sempet mikir ngapain ya beli? Atau lho kok ternyata tidak sesuai angan-angan?
Lalu bagaimana mengatasinya?
- Bedakan antara hasrat dan kebutuhan
Terutama perempuan, seringkali susah sekali membedakan hasrat dan kebutuhan. Jalan di mall saja tiba-tiba bisa pegang barang sambil bilang “ih lucu ya..beli gak ya? Tapi kan gak butuh..tapi lucu lo..gapapa deh beli aja, buat lain kali kalo butuh.”
Atau ibu-ibu yang suka koleksi panci sampai bertumpuk-tumpuk, padahal panci yang dibutuhkan sehari-hari hanya 1-2. Kalau ditegur kok beli panci lagi pasti dijawab “nanti kalau ada acara biar ndak repot pinjam-pinjam”.
Nah korban2 penipuan berkedok sales ini bisa dipastikan adalah yang tidak bisa membedakan hasrat dan kebutuhan. Ditambah lagi kemampuan hypnoselling paraa salesman yang bisa membuat barang yang tidak dibutuhkan mendadak menjadi barang yang urgent. Jadi pastikan lagi Anda tertarik karena hasrat atau kebutuhan. Katakan pada diri Anda berulang-ulang “saya mengijinkan diri saya hanya membeli barang yang saya butuhkan”.
- Membawa uang secukupnya, baik cash maupun dalam bentuk kartu kredit dan debit.
Karena ketika Anda membawa uang dalam jumlah berlebih, ketika Anda ditawari barang bagus, Anda akan cenderung setuju membeli karena pikiran bawah sadar Anda tau Anda membawa uang berlebih yang bsa digunakan untuk membeli barang tsb.
- Tetap berada di gelombang beta.
Area hypnosis bermain pada gelombang otak alfa dimana seseorang berada dalam kondisi yang santai. Dalam kondisi tersebut seseorang sangat mudah disugesti bahkan diarahkan sesuai yang dkehendaki sales. Bagaimana menghindarinya? Tetaplah berada di gelombang beta, yaitu gelombang otak ketika berada dalam kondisi waspada.
- Tetap logis dan teliti.
Biasanya penipuan berkedok sales akan menawarkan barang-barang yang menggiurkan. Entah dari sisi harga, dari sisi kegunaan, dari sisi bonus, dll. Tetaplah logis apabila anda ditawari produknya. Bandingkan dulu dengan teliti antara benefit yang ditawarkan dengan harga, atau bandingkan dengan produk lain yang sudah terpercaya.
- Jangan biarkan penipu mendapat informasi terlalu banyak dari Anda.
Penipu akan sering mengajukan pertanyaan baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Mereka akan mengorek informasi apapun yang mereka butuhkan untuk memprospek Anda. Namun bisa jadi informasi tersebut tidak didapat melalui bertanya, namun melalui cara lain, misalnya meminta Anda untuk mengisi form atau memancing Anda melalui percakapan. Lebih baik tidak memberikan informasi terlalu detail tentang diri Anda, kondisi Anda dan keluarga, kelebihan & kekurangan Anda, pekerjaan Anda, dll apalagi sampai curhat.. Jangan yaa…
- Segera tinggalkan tempat tersebut.
Hehe…bukan karena takut nanti tiba-tiba ditepuk pundaknya terus pingsan ya.. Tapi lebih supaya tidak terjadi obrolan yang berlarut-larut dan Anda tidak diprospek semakin dalam. Lebih baik dan lebih aman segera tinggalkan tempat tersebut. ()
Materi ini telah disampaikan pada kuliah online group Whatsapp tgl 15 Juni 2017. Jika Anda berminat belajar NLP & Hypnosis ikuti kelas online dengan fasilitator dari tim trainer Indonesia Life InstituteTM yang sudah bersertifikasi. GRATIS silahkan gabung di sini.